Masing-masing individu memiliki rencana keuangan dan kebutuhan investasi yang berbeda-beda. Kebutuhan investasi berubah selama siklus hidup seseorang. Bagaimana individu membentuk rencana keuangan mereka berhubungan dengan umur, status keuangan, rencana masa depan, karakteristik penghindaran risiko dan kebutuhan mereka.
Sebelum berinvestasi Menurut Reilly, rencana investasi tidak dapat dilakukan sampai seorang investor memiliki pendapatan yang cukup untuk membiayai biaya hidup dan biaya kebutuhan tak terduga.
Oleh karena itu sebelum berinvestasi, idealnya individu harus terlebih dahulu memiliki:
Asuransi, Asuransi harus menjadi komponen dari rencana keuangan untuk memberikan perlindungan terhadap kejadian yang tidak diinginkan. Minimal asuransi yang dimiliki seperti BPJS Kesehatan.
Cadangan kas, Cadangan kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan darurat, pemutusan hubungan kerja dan biaya tak terduga. Banyak para ahli merekomendasikan cadangan kas sama dengan biaya hidup untuk 6 bulan. Dana ini idealnya ditempatkan pada instrumen yang likuid sehingga dapat dicairkan kapan saja ketika dibutuhkan.
Siklus hidup kekayaan dan strategi investasi :
Perubahan kekayaan dan toleransi terhadap risiko dan strategi investasi individual akan berubah selama masa hidup mereka. Walaupun masing-masing memiliki kebutuhan dan preferensi berbeda, namun secara umum perilaku dari beberapa investor memiliki siklus hidup sebagai berikut:
Accumulation Phase, Jika seseorang berusia 25-35 tahun dan tengah memulai karier atau dalam tahap pertengahan perjalanan karier, biasanya seseorang akan berusaha mengakumulasikan asset untuk tujuan jangka pendek, misalnya tujuan kredit rumah atau kendaraan, atau untuk biaya kelahiran dan pendidikan anak. Pada posisi ini kekayaan seseorang masih sedikit dengan porsi hutang yang cukup lumayan tinggi. Mengingat tingkat penghasilan pada fase ini akan bertumbuh dan faktor usia yang masih relatif muda, seseorang biasanya akan melakukan investasi resiko tinggi dengan harapan memperoleh imbal hasil yang tinggi pula.
Consolidation Phase, Individu yang berada pada fase ini, umumnya berusia 35-55 tahun dan berada pada pertengahan dan akhir perjalanan karier. Biasanya seseorang telah melunasi hampir seluruh hutangnya dan memiliki sejumlah asset untuk membiayai pendidikan anak. Penghasilan pada fase ini seharusnya sudah melebihi pengeluaran, sehingga sisanya dapat digunakan persiapan masa pensiun. Investasi yang sesuai adalah investasi dengan resiko yang moderat akan memiliki daya tarik sendiri.
Spending Phase Fase, ini disaat individu telah memasuki usia pensiun yakni usia 55 tahun keatas, di mana individu sudah tidak lagi bekerja, dan biaya hidup berasal dari hasil investasi pada fase sebelumnya. Pada fase ini, fokus utama investor idealnya adalah untuk menjaga hasil investasi yang telah diperoleh. Oleh karena itu profil risiko investor dalam fase ini biasanya cenderung rendah dibandingkan fase sebelumnya.
Gifting Phase, Gifting phase adalah fase bersamaan atau setelah spending phase. Pada fase ini, individu percaya bahwa mereka memiliki asset dan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya hingga akhir hayatnya, sehingga dana kelebihan investor dapat diinvestasikan dengan tujuan untuk warisan. Dalam hal ini profil risiko investasi akan disesuaikan dengan profil risiko dari penerima warisan.
Siklus Hidup Tujuan Investasi
Selama siklus hidup investasi, individual memiliki berbagai macam tujuan keuangan.
- Near-term, high-priority goals, merupakan tujuan keuangan jangka pendek yang dibuat individu untuk mendanai pembelian yang penting. Seperti mengumpulkan uang untuk membayar cicilan rumah, membeli mobil baru, atau melakukan perjalanan (travelling). Orang tua yang memiliki anak remaja mungkin memiliki tujuan investasi ini dengan mengumpulkan uang untuk membayar biaya sekolah. Karena tujuan ini secara emosional penting dan waktu horizon yang pendek, maka investasi dengan risiko yang tinggi biasanya tidak cocok untuk mereka.
- Long-term, high-priority goals, biasanya mencakup beberapa bentuk kemandirian keuangan, seperti kemampuan untuk pensiun pada umur tertentu. Karena jangka waktunya yang panjang, maka investasi dengan risiko yang tinggi dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini.
- Lower-priority goals, Tujuan ini relatif memiliki prioritas yang lebih rendah dibandingkan yang lain, misalnya kemampuan untuk dapat membeli mobil setiap beberapa tahun, mendekorasi kembali rumah dengan barang-barang yang mahal atau melakukan perjalanan mewah.